Aksi nyata tugas Berehan Program Guru Penggerak Jawa Barat Tahun 2024
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Leny adalah penulis informasi terbaru. Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post
Tugas Berehan Program Guru Penggerak Jawa Barat
Written By Leni Nurainal Mardiah on Jumat, 27 September 2024 | 07.15
Sampah
Written By Leni Nurainal Mardiah on Kamis, 27 Februari 2014 | 22.07
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukanya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Adapun yang dimaksud dengan sampah adalah bahan yang tidak berguna, tidak digunakan atau bahan yang terbuang sebagai sisa dari sesuatu proses yang dihasilkan dari aktifitas manusia. Sampah biasanya berupa padatan atau setengah padatan yang dikenal dengan istilah sampah basah atau sampah kering.
Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat penduduknya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA). Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, dapat diartikan sebagai masalah kultural karena dampaknya mengenai berbagai sisi kehidupan, terutama di kota besar.
Berdasarkan perkiraan, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit. Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi tanpa meninggalkan sisa. Oleh sebab itu, pengolahan sampah membutuhkan lahan sebagai tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah sebagai barang yang memiliki nilai tidak seharusnya diperlakukan sebagai barang yang menjijikan, melainkan harus dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah atau bahan yang berguna lainnya. Pengolahan sampah harus dilakukan dengan efisien dan efektif, yaitu sedekat mungkin dengan sumbernya, seperti RT/RW, sekolah, rumah tangga sehingga jumlah sampah dapat dikurangi. Sampah merupakan sumber daya alam yang sangat besar, apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik.
Sampah dapat di klasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu :
1. Sampah berdasarkan sumbernya.
- Sampah rumah tangga.
yaitu sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga.
- Sampah komersial.
yaitu sampah yang berasal dari kegiatan komersial seperti pasar, pertokoan, rumah makan, tempat hiburan, penginapan, bengkel, kios, pendidikan dan sebagainya.
- Sampah bangunan.
yaitu sampah yang berasal dari kegiatan bangunan termasuk pemugaran dan pembongkaran suatu bangunan seperti semen, kayu, batu bata, genteng, dan sebagainya.
- Sampah fasilitas umum.
yaitu sampah yang berasal dari pembersihan dan penyapuan jalan trotoar, lapangan, tempat rekreasi, dan sebagainya. Contoh jenis sampah ini adalah daun, ranting, kertas pembungkus, plastik, rokok, debu, dan sebagainya.
2. Sampah berdasarkan jenisnya.
- Sampah organik (bersifat degradabel)
Yaitu sampah organik adalah jenis sampah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik (sisa tanaman, hewan, atau kotoran) sampah ini mudah diuraikan oleh jasad hidup khususnya mikroorganisme.
- Sampah anorganik (non degradabel).
Yaitu sampah anorganik adalah jenis sampah yang tersusun oleh senyawa anorganik (plastik, botol, logam) sampah ini sangat sulit untuk diuraikan oleh jasad renik.
Bagi sebagian orang mungkin ada yang beranggapan bahwa sampah itu identik dengan kotor, jorok serta tidak ada gunanya, padahal jika di renungkan ternyata sampah juga memiliki manfaat untuk kehidupan, diantaranga yaitu :
1. Pengisi Tanah Tumbuhnya tempat pemukiman baru, ruko, komplek, pembelanjaan baru, di kota yang asalnya dari rawa-rawa/tanah berair lainnya/tempat-tempat pembuangan sampah.
2. Sumber Pupuk Organik.Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik/makhluk hidup yang telah mati dan mengalami pembusukan oleh mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula.
3. Sumber Humus Kehadiran senyawa organik dalam bentuk humus di dalam tanah dapat mempertahankan sifat fisik tanah. Dengan sifat fisik yang baik, maka kegunaan tanah menyerap dan mempertahankan air dapat terjadi dengan baik.
4. Media Penanaman Jamur Pengunaan media dengan sampah memberikan hasil yang memuaskan. Misalnya, media jamur merang, jamur ”Shiitake” dan jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada bahan organik yang terdapat pada kompos.
5. Penyubur Plankton.Plankton adalah makanan utama ikan yang terdiri dari hewan dan tumbuhan bersel tunggal. Kolam ikan yang banyak palnktonnya menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada ikan. Suburnya plankton karena pemasukan bahan-bahan organik dari sampah.
6. Media Produksi Vitamin.Salah satu jenis mikroorganisme penghasil vitamin (vitamin B12) ternyata sangat subur pertumbuhannya di dalam media yang dicampur dengan ekstrak sampah.
7. Bahan Makanan Tanah Sampah sebagai bahan makanan tanah secara langsung (masih segar) dan melalui proses fermentasi telah digunakan dimana-mana dengan hasil yang baik.
Sampah tidak akan menjadi ancaman bagi kehidupan jika sampah tersebut dikelola dengan baik, seperti :
1. Pengumpulan Sampah
Cara pengumpulan sampah dengan menggunakan kantung. Kantung yang digunakan berasal dari kantung plastik. Jenis bahan ini cukup kuat dan dapat digunakan berulang-ulang serta sulit dihancurkan oleh jasad-jasad renik yang ada dalam sampah. Bentuk dan ukuran kantung disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Penampungan
Penampungan sampah dapat menggunakan bak sampah. Bak sampah dibuat secara permanen maupun non permanen
3. Pengangkutan.
Kantung-kantung sampah yang telah terkumpul dalam bak-bak sampah, kemudian menunggu pengangkutan oleh dinas kebersihan setempat atau sampah tersebut dapat di daur ulang yang sebelumnya dipisahkan dahulu antara sampah organik dan sampah anorganik.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Resep: Cara Membuat Dodol Terong
Written By Leni Nurainal Mardiah on Rabu, 26 Februari 2014 | 02.01
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan dodol terong tersebut adalah sebagai berikut :
Alat :
- 3 buah ember plastic
- 5 buah baskom
- 1 buah blender
- 1 buah timbangan
- 2 buah alat penggorengan
- 2 buah alat penggorengan
- 4 buah alat perebus (Panci)
- 1 set kompor gas
- 1 pak plastik pembungkus
Bahan :
- 10 Kg terong
- 4 Kg gula
- 2 Kg tepung ketan putih
- 10 liter santan kelapa
- 1 pak vanili bubuk
Setelah alat dan bahan tersedia, maka langkah selanjutnya adalah membuat dodol terong tersebut. Adapun cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan terong
2. Potong terong menjadi potongan kotak kira-kira panjangnya berukuran 3 cm
3. Cuci terong sampai bersih
4. Rebus terong sampai lunak
5. Setelah terong matang, siapkan blender kemudian haluskan gula dan terong
6. Siapkan tepung ketan putih
7. Kukus tepung ketan hingga setengah matang
8. Masak santan dalam alat penggorengan hingga membentuk minyak
9. Setelah semua bahan (terong yang telah dihancurkan bersama gula dan juga tepung ketan) siap maka masukkan ke dalam santan yang telah dimasak tadi
10. Masukkan vanili bubuk sebagai pengharum secukupnya
11. Masak dalam api sedang hingga adonan matang dan berwarna hijau tua.
12. Angkat adonan yang telah matang kemudian dinginkan
13. Setelah dingin, adonan siap untuk dibungkus
Selamat mencoba..... :)
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Budidaya Cabai Paprika Sistem Hidroponik
Written By Leni Nurainal Mardiah on Jumat, 14 Februari 2014 | 22.41
Negara Indonesia merupakan negara agraris, dimana di negara kita ini banyak ditumbuhi berbagai macam vegetasi, baik itu buah-buahan, palawija, sayur-sayuran dan berbagai macam vegetasi yang lain. Dari sekian banyak vegetasi yang tumbuh di indonesia, salah satunya adalah cabai paprika.
Cabai paprika merupakan komoditas sayuran yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari. Warnanya yang menarik dan beraneka ragam menjadikan banyak orang tertarik untuk memakan dan membudidayakannya. Cabai paprika tidak hanya digunakan untuk konsumsi rumah tangga saja, tetapi juga menjadi aneka jenis industri pengolahan. Pemanfaatannya menjadi bahan baku industri menjadikan cabai paprika sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai peluang bisnis yang cerah.
Cabai paprika sering dimanfaatkan untuk keperluan pangan sebagai bumbu masakan. Selain itu cabai paprika juga digunakan dalam industri farmasi dalam membuat ramuan obat-obatan, kosmetik, bahan pewarna makanan, serta bahan campuran pada berbagai industri pengolahan makanan dan minuman. Selain itu paprika juga merupakan penghasil minyak astiri.
Sedangkan sistem hidroponik merupakan suatu sistem pertanian tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, tetapi dengan air yang mengandung nutrisi atau menggunakan air berisi larutan nutrisi yang di lakukan di green house.
Adapun keuntungan budidaya menggunakan sistem hidroponik yaitu :
- Kepadatan tanaman persatuan luas dapat dilipat gandakan sehingga menghemat penggunaan lahan.
- Mutu produk (bentuk, ukuran, warna, kebersihan) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient dipasok secara terkendali di dalam green house.
- Tidak tergantung musim, waktu tanam dan panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
A. Persiapan Sarana Produksi
Di dalam budidaya tanaman cabai paprika sistem hidroponik ketersediaan alat sangat berpengaruh dalam kegiatan budidayanya. Semakin baik alat yang di gunakan maka semakin baik pula kegiatan budidayanya.
Adapun alat dan mesin yang di gunakan dalam membudidayakan tanaman cabai paprika sistem hidroponik antara lain :
- Tong besar ( torn) kapasitas 1000 liter sebanyak 6 buah.
- Tong kecil ( jemblung) kapasitas 120 liter 4 buah.
- Zet pump
- Pipa paralon
- Saringan air
- Selang sambungan leter L
- Selang tersier
- Selang nepel
- Selang springkel
- Stik
- Tutup selang tersier
- Selang infus
- Power sepprayer
- Kontainer
- Hand sprayer
- Sapu
- Roda
- Pinset
- Tray
- Baki
- Spons
- Tissue
- Pupuk
- Benih
- Pestisida
- Green house
B. Proses Budidaya
Dalam memproduksi benih kacang kedelai, ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan, diantaranya :
1. Persiapan Lahan / Green House
Budidaya tanaman cabai paprika sistem hidroponik di lakukan di dalam bangunan (green house). Oleh karena itu sebelum kita melakukan budidaya tanaman cabai paprika hidroponik kita harus mempersiapkan sarana dan prasarana dengan sangat baik, salah satunya dengan mempersiapkan green house.
Adapun kriteria untuk lokasi green house yang baik adalah :
- Intensitas cahaya yang cukup tinggi pada musim hujan
- Suhu yang cukup mendukung dalam arti tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
- Dekat dengan pusat keramaian atau pasar
- Dekat dengan sumber air yang baik dan cukup sepanjang tahun
- Dekat dengan instalasi listrik
- Tempat harus datar dan tidak memiliki kemiringan
- Dekat dengan sarana penunjang.
Selain itu, green house juga harus dilengkapi dengan alat irigasi, untuk alat-alat irigasinya biasa di simpan di banguan khusus yang di sebut dengan gudang irigasi. Saluran irigasi ini di mulai dari torn besar – zet pump – saringan air – pipa paralon – selang sambungan – selang tersier – selang nepel – selang springkel – stik.
Di samping itu kita juga harus mempersiapkan arang sekam. Arang sekam ini merupakan bahan untuk media tanam atau berfungsi sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu arang sekam harus steril karena akan sangat berpengaruh untuk pertumbuhan cabai paprika.
Media arang sekam ini di pilih karena mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
- Porusitasnya baik
- Mudah dalam perolehan bahan baku
- Proses pembuatannya mudah
- Porus atau ringan
Dalam pembuatan arang sekam yang harus kita perhatikan adalah jangan sampai menggunakan air kotor pada waktu penyiraman dan jangan sampai arang sekam tersebut berubah menjadi abu.
2. Persemaian
Sebelum kita melakukan penanaman di green house benih harus di semaikan terlebih dahulu. Persemaian di bagi menjadi dua tahap, ada persemaian pertama dan persemaian kedua ( pendederan semai ) yang di lakukan pada media arang sekam.
a. Persemaian pertama
1. Perlakuan benih ( seed treatment )
- Langkah awal rendam benih terlebih dahulu dengan air hangat selama 24 jam.
- Tiriskan benih dan kemudian masukan lagi ke dalam larutan fungisida yang bertujuan untuk prefentif ( pencegahan awal ) dan sekaligus di campur lartan ZPT ( zat perangsang tubuh ) dengan lama perendaman kurang lebih 15 menit dengan dosis fungisida 0,5 gr/liter air dan dosis ZPT 0,5 cc/liter air
2. Setelah kegiatan perlakuan benih selesai pasangkan tisu pada dasar baki
3. Masukan media arang sekam kedalam baki atau trey dengan ketebalan kurang lebih 5-6 cm
4. Kemudian masukan biji kedalam trey dengan kedalaman 0,5cm
5. Lalu tutup lagi dengan arang sekam dengan ketebalan 0,5 cm
6. Tutup lagi dengan tissue lalu semprot dengan air sampai lembab
Lama usia untuk persemaian pertama berkisar antara 13-15 hari. Untuk persemaian pertama pemeliharaannya hanya sebatas penyiraman saja. Itu semua dilakukan untuk menjaga kelembaban tanaman. Interval penyiraman untuk persemaian yaitu 1-3 kali sehari di sesuaikan dengan suhu atau cuaca.
b. Persemaian Kedua ( Pendedaran Semai )
1. Masukan sekam kedalam polybag yang telah disediakan
2. Lalu siram sekam dengan air bersih hingga benar-benar jenuh
3. Setelah itu semprot dengan Fungisida
4. Kemudian buat lubang tanam ( 2 lubang / 1 polybag )
5. Terakhir angkat benih dari trey dengan hati-hati meggunakan pinset yang steril. Lalu masukan dalam lubang tanam yang telah di buat.
Pada tahap persemaian kedua, kegiatan pemeliharaan tidak hanya sebatas penyiraman saja seperti pada persemaian pertama, akan tetapi pemeliharaannya mencakup pemberian nutrisi A & B Mix dengan interval waktu pemberian 3 kali sehari, dengan dosis 100 liter air bersih di campur dengan menggunakan emrat. Sedangkan untuk memproteksi tanaman dari hama dan penyakit biasanya menggunakan dengan pestisida atau fungisida di sesuai kan dengan hama yang menyerang. Adapun lama untuk persemaian kedua yaitu berkisar 1 bulan.
3. Persiapan tanam dan Penanaman
a. Sterilasasi Lahan
Sebelum kita melaksanakan kegiatan penanaman terlebih dahulu kita harus melakukan sterilisasi lahan. Sterilisasi lahan ini bertujuan untuk membebaskan lahan yang akan ditanami dari kuman dan penyakit. Ada pun bahan-bahan yang digunakan untuk sterilisasi lahan adalah air bersih dan bahan kimia.
Untuk penggunaan bahan kimia yang digunakan adalah pormalin dengan dosis 5 cc/liter dengan cara disemprotkan ke dalam ruangan dan apa bila kita akan melakukan penanaman periode kedua terlebih dahulu kita harus membersih kan plastic UV bagian atas dengan cara di gosok dengan lap sambil di semprotkan dengan air bersih.
b. Persiapan Sleep
Sleep merupakan media tanam yang berisi arang sekam dan berpungsi sebagai bantalan polybag tanaman yang disimpan di atas guludan yang telah tersedia.
Jarak antara sleep dan guludan yaitu 20 – 25 cm, setiap sleep dilubangi dengan ukuran 10x10 cm dan jarak antara lubang 45 cm. satu sleep dibautkan 2 lubang bantalan.
Dan sebelum melakukan penanaman tiap lubang di semprot terlebih dahulu dengan fungisida untuk mencegah adanya virus dan penyakit.
c. Cara tanam
Apabila semua persiapan lahan telah selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman. Pertama-tama siapkan bibit yang siap tanam, pindahkan bibit dari persemaian ke lahan yang akan di tanam, sebelum ditanam kedalam sleep, poly bagbagian bawahnya dipotong untuk mempermudah perakaran nanti, dan diusahakan arang sekam yang ada dalam polybag tidak keluar, lalu masukan pada lubang yang ada dalam sleep.
4. Pemberian Larutan Nutrisi
Pemberian nutrisi pada budidaya cabai paprika sistem hidroponik menggunakan sistem irigasi tetes yaitu dengan aplikasi sebagai berikut :
- Pertama larutkan masing-masing nutrisi dengan air bersih takaran 90 liter, jadi masing-masing 90 liter nutrisi A dan 90 liter nutrisi B. Larutan yang sudah tercampur rata dengan nutrisi disebut larutan pekat.
- Kemudian isi toren kapasitas 1000 liter dengan air bersih, takaran pemberian nutrisi untuk tanaman cabai paprika adalah 1000 liter air bersih di campur dengan larutan nutrisi pekat sebanyak 4 liter.
- Masing-masing tanaman di berikan nutrisi dengan dosis 100 cc / tanaman. Interval waktu pembarian nutrisi setiap 3 jam sekali, yakni pukul 07.00, pukul 10.00, pukul 13.00, pukul 15.00.
Dosis nutrisi di berikan di sesuaikan dengan keadaan cuaca, apabila cuaca cerah / panas dosis ditambah kan, dan apabila cuaca lembab dosis dikurangi.
5. Pemilihan Cabang Utama
Setiap pohon paprika hanya di pilih 2 cabang utama, pemilihan cabang utama ini bisa dilakukan setelah tanaman berumur 3 MST, hal ini bertujuan untuk mengatur gerak tumbuhan dan mengurangi respirasi. Untuk cabang atau tunas yang tidak terpilih bisa di potong dan di buang.
6. Pelilitan Dengan Benang
Pelilitan dengan benang berfungsi sebagai turus atau pengikat tanaman supaya tidak rubah. Pelilitan dilakukan dengan arah lilitan jarum jam dan di usahakan pelilitan dilakakukan pada ketiak tanaman. Untuk waktu pelilitan yaitu berkisar antara 3-4 MST.
7. Pewiwilan
Pewiwilan adalah pembuangan tunas-tunas air yang tidak produktif dan juga membaung bunga-bunga yang tidak diinginkan. Semua itu bertujuan untuk lebih mengefisienkan suflay makanan atau nutrisi yang di serap tanaman sehingga pertumbuhan tanaman jadi optimal.
Pewiwilan dilakukan setelah tanaman berusi 3-4 MST dengan durasi pemwiwilan 3-5 hari sekali, tergantung pada kondisi pertumbuhan tunas. Dalam pemwiwilan setiap step batang tanaman hanya di sisakan 4 helai daun yang baik saja.
8. Seleksi dan Pemeliharaan Buah
Seleksi pemeliharaan buah dilakukan setelah tanaman berumur 6-8 mst atau disesuaikan dengan kondisi buah. Tujuan yaitu untuk menghindari resiko kegagalan pada waktu panen. Adapun kriteria buah yang di buang yaitu :
- Buah cacat
- Lembek ketika di pegang
- Bentuk tidak berukuran
- Abnormal
- Mengandung hama dan penyakit
- buah yang ada pada cagak cabang utama
9. Pembersihan Gulma / Pembersiha Green House
Kegiatan ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi, selain itu pembersihan gulma / penyelangan sering dilakukan bersama dengan pembersihan green house yaitu dengan cara di sapu.
10. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi tanaman. Para petani biasanya menggunakan 3 cara yaitu sebagai berikut:
- Secara fisik.
- Secara umum
- Secara eradikasi
11. Pemeliharaan Alat Irigasi
Pemeliharaan dilakukan dengan cara membersihkan saluran-saluran irigasi dengan mengalirkan air bersih kedalam saluran-saluran tersebut sambil dibuka stik nya dan stik di sikat sampai bersih.
C. Pemungutan Hasil/ Panen
Pemanenan pada tanaman paprika dilakukan setelah tanaman berumur 9 MST. Untuk panen biasanya disesuaikan dengan permintaan konsumen atau kebutuhan pasar.
Adapun criteria cabai paprika yang siap di panen adalah sebagai berikut :
- bentuk buah ideal dengan diameter 7-12 cm
- bentuk normal
- warna sempurna (sesuai permintaan)
Cara panen yang sering digunakan yaitu di petik satu persatu dengan menggunakan tangan atau bisa juga dengan pisau atau gunting. Pemanenan harus diakukan secara hati-hati.
D. Pengolahan Hasil / Pasca Panen
Untuk pasca panen meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan Hasil
Setelah panen dilakukan, maka kegiatan selanjutnya adalah kegiatan pengumpulan hasil. Semua hasil panen dikumpulkan di suatu tempat untuk kemudian dilakukan kegiatan yang lainnya.
2. Sortasi
Sortasi dilakukan dengan cara manual, kegiatan ini bertujuan untuk memisahkan antara hasil panen yang baik dan yang buruk.
3. Treamin (Pembersihan Buah)
Agar harga cabai paprika lebih mahal di pasaran, maka perku di adakan kegiatan treaming / pembersihan buah. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir agar paprika menjadi lebih higienis.
4. Grading
Grading adalah kegiatan pengkelasan, tujuan adanya kegiatan ini adalah memisahkan produk berdasarkan bentuk, ukuran diameter dan panjangnya.
5. Pengangkutan
Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan produk ke pasar, para pengecer dan konsumen.
E. Pemasaran
Tujuan akhir dari serangkaian kegiatan budidaya cabai paprika sistem hidroponik ini adalah pemasaran. Pemasaran adalah proses menjual hasil produksi pertanian dari produsen ke konsumen sesuai dengan harga yang telah di tentukan produsen. Adapun proses pemasaran cabai paprika ini tidaklah sulit, kita dapat melakukan pemasaran dengan cara mendistribusikannya ke toko-toko pesar, para pengecer dan bisa langsung kepada para konsumen.
Itulah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam memproduksi cabe paprika sistem hidroponik, penggunaan bibit yang unggul, pemeliharaan yang intensif dan pengolahan pasca panen yang baik merupakan kunci utama untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Tidak sulit kan ?
Untuk itu mari kita coba untuk memperaktekan paket teknologi tersebut agar kita dapat ikut serta membangun pertanian Indonesia khususnya di bidang pengadaan cabai paprika.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Cabai paprika merupakan komoditas sayuran yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari. Warnanya yang menarik dan beraneka ragam menjadikan banyak orang tertarik untuk memakan dan membudidayakannya. Cabai paprika tidak hanya digunakan untuk konsumsi rumah tangga saja, tetapi juga menjadi aneka jenis industri pengolahan. Pemanfaatannya menjadi bahan baku industri menjadikan cabai paprika sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai peluang bisnis yang cerah.
Cabai paprika sering dimanfaatkan untuk keperluan pangan sebagai bumbu masakan. Selain itu cabai paprika juga digunakan dalam industri farmasi dalam membuat ramuan obat-obatan, kosmetik, bahan pewarna makanan, serta bahan campuran pada berbagai industri pengolahan makanan dan minuman. Selain itu paprika juga merupakan penghasil minyak astiri.
Sedangkan sistem hidroponik merupakan suatu sistem pertanian tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, tetapi dengan air yang mengandung nutrisi atau menggunakan air berisi larutan nutrisi yang di lakukan di green house.
Adapun keuntungan budidaya menggunakan sistem hidroponik yaitu :
- Kepadatan tanaman persatuan luas dapat dilipat gandakan sehingga menghemat penggunaan lahan.
- Mutu produk (bentuk, ukuran, warna, kebersihan) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient dipasok secara terkendali di dalam green house.
- Tidak tergantung musim, waktu tanam dan panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
A. Persiapan Sarana Produksi
Di dalam budidaya tanaman cabai paprika sistem hidroponik ketersediaan alat sangat berpengaruh dalam kegiatan budidayanya. Semakin baik alat yang di gunakan maka semakin baik pula kegiatan budidayanya.
Adapun alat dan mesin yang di gunakan dalam membudidayakan tanaman cabai paprika sistem hidroponik antara lain :
- Tong besar ( torn) kapasitas 1000 liter sebanyak 6 buah.
- Tong kecil ( jemblung) kapasitas 120 liter 4 buah.
- Zet pump
- Pipa paralon
- Saringan air
- Selang sambungan leter L
- Selang tersier
- Selang nepel
- Selang springkel
- Stik
- Tutup selang tersier
- Selang infus
- Power sepprayer
- Kontainer
- Hand sprayer
- Sapu
- Roda
- Pinset
- Tray
- Baki
- Spons
- Tissue
- Pupuk
- Benih
- Pestisida
- Green house
B. Proses Budidaya
Dalam memproduksi benih kacang kedelai, ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan, diantaranya :
1. Persiapan Lahan / Green House
Budidaya tanaman cabai paprika sistem hidroponik di lakukan di dalam bangunan (green house). Oleh karena itu sebelum kita melakukan budidaya tanaman cabai paprika hidroponik kita harus mempersiapkan sarana dan prasarana dengan sangat baik, salah satunya dengan mempersiapkan green house.
Adapun kriteria untuk lokasi green house yang baik adalah :
- Intensitas cahaya yang cukup tinggi pada musim hujan
- Suhu yang cukup mendukung dalam arti tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
- Dekat dengan pusat keramaian atau pasar
- Dekat dengan sumber air yang baik dan cukup sepanjang tahun
- Dekat dengan instalasi listrik
- Tempat harus datar dan tidak memiliki kemiringan
- Dekat dengan sarana penunjang.
Selain itu, green house juga harus dilengkapi dengan alat irigasi, untuk alat-alat irigasinya biasa di simpan di banguan khusus yang di sebut dengan gudang irigasi. Saluran irigasi ini di mulai dari torn besar – zet pump – saringan air – pipa paralon – selang sambungan – selang tersier – selang nepel – selang springkel – stik.
Di samping itu kita juga harus mempersiapkan arang sekam. Arang sekam ini merupakan bahan untuk media tanam atau berfungsi sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu arang sekam harus steril karena akan sangat berpengaruh untuk pertumbuhan cabai paprika.
Media arang sekam ini di pilih karena mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
- Porusitasnya baik
- Mudah dalam perolehan bahan baku
- Proses pembuatannya mudah
- Porus atau ringan
Dalam pembuatan arang sekam yang harus kita perhatikan adalah jangan sampai menggunakan air kotor pada waktu penyiraman dan jangan sampai arang sekam tersebut berubah menjadi abu.
2. Persemaian
Sebelum kita melakukan penanaman di green house benih harus di semaikan terlebih dahulu. Persemaian di bagi menjadi dua tahap, ada persemaian pertama dan persemaian kedua ( pendederan semai ) yang di lakukan pada media arang sekam.
a. Persemaian pertama
1. Perlakuan benih ( seed treatment )
- Langkah awal rendam benih terlebih dahulu dengan air hangat selama 24 jam.
- Tiriskan benih dan kemudian masukan lagi ke dalam larutan fungisida yang bertujuan untuk prefentif ( pencegahan awal ) dan sekaligus di campur lartan ZPT ( zat perangsang tubuh ) dengan lama perendaman kurang lebih 15 menit dengan dosis fungisida 0,5 gr/liter air dan dosis ZPT 0,5 cc/liter air
2. Setelah kegiatan perlakuan benih selesai pasangkan tisu pada dasar baki
3. Masukan media arang sekam kedalam baki atau trey dengan ketebalan kurang lebih 5-6 cm
4. Kemudian masukan biji kedalam trey dengan kedalaman 0,5cm
5. Lalu tutup lagi dengan arang sekam dengan ketebalan 0,5 cm
6. Tutup lagi dengan tissue lalu semprot dengan air sampai lembab
Lama usia untuk persemaian pertama berkisar antara 13-15 hari. Untuk persemaian pertama pemeliharaannya hanya sebatas penyiraman saja. Itu semua dilakukan untuk menjaga kelembaban tanaman. Interval penyiraman untuk persemaian yaitu 1-3 kali sehari di sesuaikan dengan suhu atau cuaca.
b. Persemaian Kedua ( Pendedaran Semai )
1. Masukan sekam kedalam polybag yang telah disediakan
2. Lalu siram sekam dengan air bersih hingga benar-benar jenuh
3. Setelah itu semprot dengan Fungisida
4. Kemudian buat lubang tanam ( 2 lubang / 1 polybag )
5. Terakhir angkat benih dari trey dengan hati-hati meggunakan pinset yang steril. Lalu masukan dalam lubang tanam yang telah di buat.
Pada tahap persemaian kedua, kegiatan pemeliharaan tidak hanya sebatas penyiraman saja seperti pada persemaian pertama, akan tetapi pemeliharaannya mencakup pemberian nutrisi A & B Mix dengan interval waktu pemberian 3 kali sehari, dengan dosis 100 liter air bersih di campur dengan menggunakan emrat. Sedangkan untuk memproteksi tanaman dari hama dan penyakit biasanya menggunakan dengan pestisida atau fungisida di sesuai kan dengan hama yang menyerang. Adapun lama untuk persemaian kedua yaitu berkisar 1 bulan.
3. Persiapan tanam dan Penanaman
a. Sterilasasi Lahan
Sebelum kita melaksanakan kegiatan penanaman terlebih dahulu kita harus melakukan sterilisasi lahan. Sterilisasi lahan ini bertujuan untuk membebaskan lahan yang akan ditanami dari kuman dan penyakit. Ada pun bahan-bahan yang digunakan untuk sterilisasi lahan adalah air bersih dan bahan kimia.
Untuk penggunaan bahan kimia yang digunakan adalah pormalin dengan dosis 5 cc/liter dengan cara disemprotkan ke dalam ruangan dan apa bila kita akan melakukan penanaman periode kedua terlebih dahulu kita harus membersih kan plastic UV bagian atas dengan cara di gosok dengan lap sambil di semprotkan dengan air bersih.
b. Persiapan Sleep
Sleep merupakan media tanam yang berisi arang sekam dan berpungsi sebagai bantalan polybag tanaman yang disimpan di atas guludan yang telah tersedia.
Jarak antara sleep dan guludan yaitu 20 – 25 cm, setiap sleep dilubangi dengan ukuran 10x10 cm dan jarak antara lubang 45 cm. satu sleep dibautkan 2 lubang bantalan.
Dan sebelum melakukan penanaman tiap lubang di semprot terlebih dahulu dengan fungisida untuk mencegah adanya virus dan penyakit.
c. Cara tanam
Apabila semua persiapan lahan telah selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman. Pertama-tama siapkan bibit yang siap tanam, pindahkan bibit dari persemaian ke lahan yang akan di tanam, sebelum ditanam kedalam sleep, poly bagbagian bawahnya dipotong untuk mempermudah perakaran nanti, dan diusahakan arang sekam yang ada dalam polybag tidak keluar, lalu masukan pada lubang yang ada dalam sleep.
4. Pemberian Larutan Nutrisi
Pemberian nutrisi pada budidaya cabai paprika sistem hidroponik menggunakan sistem irigasi tetes yaitu dengan aplikasi sebagai berikut :
- Pertama larutkan masing-masing nutrisi dengan air bersih takaran 90 liter, jadi masing-masing 90 liter nutrisi A dan 90 liter nutrisi B. Larutan yang sudah tercampur rata dengan nutrisi disebut larutan pekat.
- Kemudian isi toren kapasitas 1000 liter dengan air bersih, takaran pemberian nutrisi untuk tanaman cabai paprika adalah 1000 liter air bersih di campur dengan larutan nutrisi pekat sebanyak 4 liter.
- Masing-masing tanaman di berikan nutrisi dengan dosis 100 cc / tanaman. Interval waktu pembarian nutrisi setiap 3 jam sekali, yakni pukul 07.00, pukul 10.00, pukul 13.00, pukul 15.00.
Dosis nutrisi di berikan di sesuaikan dengan keadaan cuaca, apabila cuaca cerah / panas dosis ditambah kan, dan apabila cuaca lembab dosis dikurangi.
5. Pemilihan Cabang Utama
Setiap pohon paprika hanya di pilih 2 cabang utama, pemilihan cabang utama ini bisa dilakukan setelah tanaman berumur 3 MST, hal ini bertujuan untuk mengatur gerak tumbuhan dan mengurangi respirasi. Untuk cabang atau tunas yang tidak terpilih bisa di potong dan di buang.
6. Pelilitan Dengan Benang
Pelilitan dengan benang berfungsi sebagai turus atau pengikat tanaman supaya tidak rubah. Pelilitan dilakukan dengan arah lilitan jarum jam dan di usahakan pelilitan dilakakukan pada ketiak tanaman. Untuk waktu pelilitan yaitu berkisar antara 3-4 MST.
7. Pewiwilan
Pewiwilan adalah pembuangan tunas-tunas air yang tidak produktif dan juga membaung bunga-bunga yang tidak diinginkan. Semua itu bertujuan untuk lebih mengefisienkan suflay makanan atau nutrisi yang di serap tanaman sehingga pertumbuhan tanaman jadi optimal.
Pewiwilan dilakukan setelah tanaman berusi 3-4 MST dengan durasi pemwiwilan 3-5 hari sekali, tergantung pada kondisi pertumbuhan tunas. Dalam pemwiwilan setiap step batang tanaman hanya di sisakan 4 helai daun yang baik saja.
8. Seleksi dan Pemeliharaan Buah
Seleksi pemeliharaan buah dilakukan setelah tanaman berumur 6-8 mst atau disesuaikan dengan kondisi buah. Tujuan yaitu untuk menghindari resiko kegagalan pada waktu panen. Adapun kriteria buah yang di buang yaitu :
- Buah cacat
- Lembek ketika di pegang
- Bentuk tidak berukuran
- Abnormal
- Mengandung hama dan penyakit
- buah yang ada pada cagak cabang utama
9. Pembersihan Gulma / Pembersiha Green House
Kegiatan ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi, selain itu pembersihan gulma / penyelangan sering dilakukan bersama dengan pembersihan green house yaitu dengan cara di sapu.
10. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi tanaman. Para petani biasanya menggunakan 3 cara yaitu sebagai berikut:
- Secara fisik.
- Secara umum
- Secara eradikasi
11. Pemeliharaan Alat Irigasi
Pemeliharaan dilakukan dengan cara membersihkan saluran-saluran irigasi dengan mengalirkan air bersih kedalam saluran-saluran tersebut sambil dibuka stik nya dan stik di sikat sampai bersih.
C. Pemungutan Hasil/ Panen
Pemanenan pada tanaman paprika dilakukan setelah tanaman berumur 9 MST. Untuk panen biasanya disesuaikan dengan permintaan konsumen atau kebutuhan pasar.
Adapun criteria cabai paprika yang siap di panen adalah sebagai berikut :
- bentuk buah ideal dengan diameter 7-12 cm
- bentuk normal
- warna sempurna (sesuai permintaan)
Cara panen yang sering digunakan yaitu di petik satu persatu dengan menggunakan tangan atau bisa juga dengan pisau atau gunting. Pemanenan harus diakukan secara hati-hati.
D. Pengolahan Hasil / Pasca Panen
Untuk pasca panen meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan Hasil
Setelah panen dilakukan, maka kegiatan selanjutnya adalah kegiatan pengumpulan hasil. Semua hasil panen dikumpulkan di suatu tempat untuk kemudian dilakukan kegiatan yang lainnya.
2. Sortasi
Sortasi dilakukan dengan cara manual, kegiatan ini bertujuan untuk memisahkan antara hasil panen yang baik dan yang buruk.
3. Treamin (Pembersihan Buah)
Agar harga cabai paprika lebih mahal di pasaran, maka perku di adakan kegiatan treaming / pembersihan buah. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir agar paprika menjadi lebih higienis.
4. Grading
Grading adalah kegiatan pengkelasan, tujuan adanya kegiatan ini adalah memisahkan produk berdasarkan bentuk, ukuran diameter dan panjangnya.
5. Pengangkutan
Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan produk ke pasar, para pengecer dan konsumen.
E. Pemasaran
Tujuan akhir dari serangkaian kegiatan budidaya cabai paprika sistem hidroponik ini adalah pemasaran. Pemasaran adalah proses menjual hasil produksi pertanian dari produsen ke konsumen sesuai dengan harga yang telah di tentukan produsen. Adapun proses pemasaran cabai paprika ini tidaklah sulit, kita dapat melakukan pemasaran dengan cara mendistribusikannya ke toko-toko pesar, para pengecer dan bisa langsung kepada para konsumen.
Itulah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam memproduksi cabe paprika sistem hidroponik, penggunaan bibit yang unggul, pemeliharaan yang intensif dan pengolahan pasca panen yang baik merupakan kunci utama untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Tidak sulit kan ?
Untuk itu mari kita coba untuk memperaktekan paket teknologi tersebut agar kita dapat ikut serta membangun pertanian Indonesia khususnya di bidang pengadaan cabai paprika.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Taksonomi Seledri
Written By Leni Nurainal Mardiah on Sabtu, 16 Februari 2013 | 17.38
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Apium
Species : Apium graveolens L.
Listrik
Written By Leni Nurainal Mardiah on Rabu, 06 Februari 2013 | 05.04
Kehidupan manusia sering terhubung dengan listrik. Dapatkah anda bayangkan, bagaimana kehidupan di bumi jika tidak ada listrik ? Dari manakah listrik ini berasal ? Listrik yang kita gunakan sehari-hari adalah listrik yang mengalir (dinamis).
Listrik statis (electrostatic) adalah muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis). Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke rambut dapat menarik potongan-potongan kecil kertas. Gejala tarik menarik antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik. Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain. Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif, sedangkan benda yang kelebihan electron dikatakan bermuatan negatif. Elektron merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda. Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain. Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat didekatkan satu sama lain. Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
A. Definisi Listrik
Listrik adalah partikel-partikel yang bermuatan positif dan negative. Sedangkan kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
• Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang salah satunya dapat menyebabkan penarikan dan penolakan gaya.
• Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
B. Proses Terjadinya Listrik
Arus listrik terjadi karena adanya loncatan elektron bebas yang meloncat dari daerah yang kelebihan elektron (negatif) ke daerah yang kekurangan electron (positif). Arah gerak elektron ini berlawanan dengan arah arus listrik .
Aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron, arus listrik dianggap berlawanan arah gerakan elektron.
a. Arus Listrik pada Penghantar Logam
Logam merupakan penghantar listrik yang baik, seperti tembaga, aluminium, besi dsb. Dalam logam terdiri dari kumpulan atom, tiap atom terdiri atas proton bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Aliran listrik merupakan aliran elektron, artinya elektron bergerak dari yang beda potensialnya tinggi menuju yang lebih rendah, atau dari terminal positif ke terminal negatif.
Aliran listrik merupakan aliran electron
Tiap logam memiliki jumlah atom yang berbeda, sehingga ada logam yang mudah mengalirkan arus listrik karena konduktivitas yang baik. Ada logam yang konduktivitas arus listriknya lebih kecil.
Ada dua kejadian yang dapat melahirkan listrik, yaitu :
1. Akibat perputaran benda/magnet akan lahir listrik dengan nama AC (Alter-natting Curent) atau lebih dikenal dengan istilah “bolak-balik”. sebagai contoh dinamo jaringan listrik PLN, dinamo sepeda, dsb.
Sumber arus listrik AC ini tidak dapat diketahui kutub positif dan negatifnya walaupun listrik tersebut juga mempunyai dua ujung pengantar atau dua ujung saluran. Hal ini disebabkan karena listrik AC akan meng¬alir bergantian diantara kedua ujungnya, yang kadang-kadang berada dalam ke¬adaan positif dan kadang-kadang dalam posisi negatif.
2. Akibat proses kimia dapat melahirkan listrik DC (Direct Curent) atau lazirn disebut “r a t a” atau “searah”. sebagai contoh; Accu dan Battery.
Listrik DC ini mempunyai kutub yang jelas yaitu positif dan negatif
Perlu menjadi pedomon bahwa:
“Semua bentuk pesawat elektronika akan dapat bekerja kalau mcnggunakan arus listrik DC”.
Dengan ketentuan diatas, jaringan listrik PLN yang berarus AC secara lang¬sung tidak dapat menghidupkan pesawat elektronika mengingat listrik AC tidak mempunyai kutub.
Kalau dikehendaki menggunakan listrik jaringan PLN sudah barang tentu ha¬rus menggunakan alat perobah arus AC menjadi DC yangdisebut A d a p t o r.
Adaptor ini dapat dipasang diliar pesawat atau oleh pabrik pesawat elektronik langsung dipasang didalam pesawatnya yang kemudian diterakan tulisan AC—DC.
C. Jenis-jenis pembangkit listrik
1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit [bumi], kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.Tenaga surya dapat digunakan untuk:
1. menghasilkan listrik menggunakan sel surya
2. menghasilkan listrik menggunakan pembangkit tenaga panas surya
3. menghasilkan listrik menggunakan menara surya
4. memanaskan gedung, secara langsung
5. memanaskan gedung, melalui pompa panas
6. memanaskan makanan, menggunakan oven surya
2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energy listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling)Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya. Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan dalm kompresor dengan melalui air filter / penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah motor yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit Listrik Tenaga Angin merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan angin yang berhembus sebagai sumber energinya.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Ombak (PLTO)
Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerepan Teknologi (BPPT) dan pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, terlihat banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di atas kepala Burung irian Jaya dan sebelah barat pulau Sumatera sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik. Kondisi ombak seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi ombak yang bisa dianggap potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5 hingga 2 meter dan gelombang ini tidak pecah hingga sampai di pantai.
6. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan wujud cairnya. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-mula air dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang bakar dan dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi energi panas/ kalor.
Udara untuk pembakaran yang dihasilkan kipas tekan/force draf fan akan dipanasi dahulu oleh pemanas udara/heater. Setelah itu, energi panas akan dialirkan ke dalam air di pipa melalui proses radiasi, konduksi dan konveksi, sehingga air berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Drum ketel akan berisi air di bagian bawah dan uap di bagian atasnya. Gas sisa setelah dialirkan ke air masih memiliki cukup banyak energi panas, tidak dibuang begitu saja melalui cerobong, tetapi akan digunakan kembali untuk memanasi Pemanas Lanjut ( Super Heater).
7. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.
8. Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP)
Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP : Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi. Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapat air dari lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan bumi menuju kantong uap tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin uap penggerak generator. Setelah menggerakkan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikkan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang menggunakan energi terbarukan.
9. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Populer
-
A. Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan p...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), padi diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Sper...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), jagung diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Sp...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), buah mangga diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : S...
Recent Post
Popular Posts
-
B uah-buahan dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan yaitu : 1. Buah-buahan keras, seperti nenas , salak, dan lain-lain 2. Buah-buah...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), tanaman terong diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi ...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), tanaman tomat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi ...
-
D alam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Antropod...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), ubi jalar diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spe...
-
R agi tape yang sering disebut sebagai “ragi” adalah starter untuk membuat tape ketan atau singkong. Di dalam ragi ini terdapat mikroorga...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), tanaman kentang diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi ...
-
A. Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan p...
-
D alam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Chordata ...
-
D alam sistematika tumbuhan (taksonomi), padi diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Sper...
Comments
Apakah blog ini cantik seperti saya?
Apakah artikel yang saya tulis bermanfaat?
Apakah Tulisan saya dapat di mengerti
Pengikut
Copyright © 2011. Leny Blogs - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger