Namun demikian, penggunaan daun pisang atau usar ini sangat terbatas dan hanya untuk produksi kecil-kecilan. Untuk produksi yang lebih besar, starter tempe dibuat dengan memperbanyak jamur tempe (Rhizopus sp.) pada media tertentu. Selanjutnya, spora yang dihasilkan diawetkan dalam keadaan kering bersama medium tempat tumbuh jamur tempe tersebut. Dengan teknik seperti kualitas tempe yang diproduksi akan terjamin, karena dosis penggunaan satarter dapat diatur.
A. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
a. Kukusan atau langseng
b. Tampah bambu
c. Pengaduk kayu
d. Lembaran plastik atau daun pisang
e. Alat penumbuk atau gilingan
f. Ayakan tepung
g. Wajan untuk menggoreng nenas
h. Kantong plastik
2. BAHAN
a. Beras sebanyak 300 gram
b. Tepung tempe 3 gram atau sebanyak 1 % dari jumlah beras yang digunakan
c. Tepung beras yang telah digoreng sangan
C. CARA KERJA
1. Beras dicuci sampai bersih, kemudian ditanak hingga menjadi nasi dan didinginkan.
2. Pada nasi tersebut kemudian ditaburkan tepung tempe sebanyak 1 % dari berat beras yang digunakandan diaduk sampai merata.
3. Simpan nasi yang telah ditaburi bubuk tempe di atas tampah bambu yang bersih dan diatasnya ditutupi dengan lembaran plastik atau daun pisang.
4. Simpan tampah yang berisi nasi tadi ditempat pemeraman yang bersih hingga yang bersih hingga seluruh nasi ditumbuhi dengan jamur tempe. Jamur tempe yang telah menghasilkan spora akan tampak berwarna hitam. Tutup plastik atau daun pisang sewaktu - waktu harus dibuka.
5. Jemurlah nasi yang telah ditumbuhii jamur tadi di bawah terik matahari hingga kering merata.
6. Tumbuk atau giling nasi yang telah kering sampai halus dan selanjutnya diayak. Bagian yang halus dari hasil saringan ini merupakan starter tempe.
7. Encerkan starter tempe dengan tepung beras yang telah digoreng. Untuk setiap 10 gram starter tempe tambahkan 50 – 100 gram tepung beras.
8. Simpanlah starter yang telah diencerkan dalam kantung - kantung plastik.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !